konten kosong !
| Status ketersediaan: | |
|---|---|
| Kuantitas: | |
Bahan Kimia Harian
SUNWAY
SLS, atau Sodium Lauryl Sulfate, adalah surfaktan anionik yang banyak digunakan dalam berbagai produk kimia sehari-hari karena sifat deterjen dan pengemulsinya yang sangat baik. SLS merupakan senyawa sintetis yang termasuk dalam golongan sulfat dan berasal dari lemak dan minyak alami, terutama minyak kelapa.
1. Sifat Surfaktan: SLS terutama dikenal karena kemampuannya menurunkan tegangan permukaan air, menjadikannya agen pembersih dan pembusa yang efektif. Sifat ini memungkinkannya membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan lemak dari permukaan dan kulit.
2. Agen Pembusa: Salah satu karakteristik SLS yang paling menonjol adalah kemampuannya menghasilkan busa yang kaya dan stabil. Hal ini menjadikannya pilihan populer dalam produk-produk yang membutuhkan pembusaan, seperti sampo, sabun mandi, dan pasta gigi.
3. Aplikasi Luas: SLS umumnya ditemukan dalam berbagai produk perawatan pribadi dan rumah tangga, termasuk:
- Perawatan Pribadi: Sampo, kondisioner, sabun mandi, sabun, dan pembersih wajah.
- Produk Pembersih Rumah Tangga: Cairan pencuci piring, pembersih serbaguna, dan deterjen pakaian.
- Penggunaan Industri: SLS juga digunakan dalam aplikasi industri tertentu, termasuk pemulihan minyak dan tekstil.
4. Potensi Iritasi: Meskipun SLS efektif dalam membersihkan dan menghasilkan busa, SLS dapat mengiritasi kulit dan mata, terutama pada konsentrasi tinggi. Karena alasan ini, produk yang dirancang untuk kulit sensitif seringkali menggunakan alternatif yang lebih ringan.
5. Biodegradabilitas: SLS dianggap dapat terurai secara hayati, yang sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah bahan yang banyak digunakan dan dikenal karena sifat surfaktan serta kemampuannya berbusa, menjadikannya bahan pokok dalam banyak produk perawatan pribadi dan rumah tangga. Efektivitas dan fleksibilitasnya telah membuatnya populer di berbagai industri, meskipun potensi iritasi kulitnya telah mendorong munculnya alternatif yang lebih ringan dalam formulasi tertentu. Secara keseluruhan, SLS memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja produk pembersih dan kebersihan pribadi dalam penggunaan sehari-hari.
| Barang | Spesifikasi | |||
| Penampilan | Bubuk putih | Jarum putih | ||
| Konten aktif % | 93 | 92 | ||
| Zat terlarut dalam eter minyak bumi % | 1.5 | 1.5 | ||
| Kandungan garam anorganik (NaCl+Na2SO4) % | 4.5 | 4.5 | ||
| Kadar air % | 2.5 | 3.5 | ||
| Nilai pH (larutan 1%) | 7,5~9,5 | |||
| Keputihan (WG) | 90 | |||
SLS, atau Sodium Lauryl Sulfate, adalah surfaktan anionik yang banyak digunakan dalam berbagai produk kimia sehari-hari karena sifat deterjen dan pengemulsinya yang sangat baik. SLS merupakan senyawa sintetis yang termasuk dalam golongan sulfat dan berasal dari lemak dan minyak alami, terutama minyak kelapa.
1. Sifat Surfaktan: SLS terutama dikenal karena kemampuannya menurunkan tegangan permukaan air, menjadikannya agen pembersih dan pembusa yang efektif. Sifat ini memungkinkannya membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan lemak dari permukaan dan kulit.
2. Agen Pembusa: Salah satu karakteristik SLS yang paling menonjol adalah kemampuannya menghasilkan busa yang kaya dan stabil. Hal ini menjadikannya pilihan populer dalam produk-produk yang membutuhkan pembusaan, seperti sampo, sabun mandi, dan pasta gigi.
3. Aplikasi Luas: SLS umumnya ditemukan dalam berbagai produk perawatan pribadi dan rumah tangga, termasuk:
- Perawatan Pribadi: Sampo, kondisioner, sabun mandi, sabun, dan pembersih wajah.
- Produk Pembersih Rumah Tangga: Cairan pencuci piring, pembersih serbaguna, dan deterjen pakaian.
- Penggunaan Industri: SLS juga digunakan dalam aplikasi industri tertentu, termasuk pemulihan minyak dan tekstil.
4. Potensi Iritasi: Meskipun SLS efektif dalam membersihkan dan menghasilkan busa, SLS dapat mengiritasi kulit dan mata, terutama pada konsentrasi tinggi. Karena alasan ini, produk yang dirancang untuk kulit sensitif seringkali menggunakan alternatif yang lebih ringan.
5. Biodegradabilitas: SLS dianggap dapat terurai secara hayati, yang sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah bahan yang banyak digunakan dan dikenal karena sifat surfaktan serta kemampuannya berbusa, menjadikannya bahan pokok dalam banyak produk perawatan pribadi dan rumah tangga. Efektivitas dan fleksibilitasnya telah membuatnya populer di berbagai industri, meskipun potensi iritasi kulitnya telah mendorong munculnya alternatif yang lebih ringan dalam formulasi tertentu. Secara keseluruhan, SLS memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja produk pembersih dan kebersihan pribadi dalam penggunaan sehari-hari.
| Barang | Spesifikasi | |||
| Penampilan | Bubuk putih | Jarum putih | ||
| Konten aktif % | 93 | 92 | ||
| Zat terlarut dalam eter minyak bumi % | 1.5 | 1.5 | ||
| Kandungan garam anorganik (NaCl+Na2SO4) % | 4.5 | 4.5 | ||
| Kadar air % | 2.5 | 3.5 | ||
| Nilai pH (larutan 1%) | 7,5~9,5 | |||
| Keputihan (WG) | 90 | |||